Wednesday, September 17, 2014

Mengatasi Writer's Block

Sebelum bicara, mari kita satukan pandangan dengan memulainya dengan definisi. Writer's block adalah kondisi dimana seorang penulis tidak bisa melanjutkan tulisannya, tidak bisa menulis, tidak punya ide, mati inspirasi, pokoknya segala kondisi dimana penulis tidak bisa menulis apapun padahal dia sudah berhadapan dengan kertas dan pena di tangan, atau komputer. Seperti mau minum, ada gelas, ada mulut, tapi ga ada air.

Banyak hal yang dapat mengakibatkan writer's block, di antaranya suasana hati, atau pikiran gak fokus, atau ada sesuatu yang menghalangi mindset sehingga rangkaian huruf yang harusnya sudah dipikir masak-masak itu gak tertulis juga. Tapi apapun penyebab writer's block anda, untuk menghilangkannya anda terlebih dahulu harus menyelidiki apa yang membuat anda mengalami writer's block.

Kasus paling sederhana adalah tidak ada ide.
Pergilah ke tempat yang bisa memberi inspirasi bagi anda. Bila anda seorang ekstrovert, mungkin anda akan mendapatkan inspirasi setelah hangout bareng sahabat atau ketemu teman baru, atau habis nonton siaran berita di tv mungkin. Bila anda seorang introvert, mungkin kamarmandi atau membaca buku tertentu bisa memberi anda ide apa yang akan anda tulis.

Ingatlah bahwa anda tidak akan bisa menulis sesuatu bila anda tidak tahu apapun.
Kegiatan menulis hampir sama dengan kegiatan berbicara, dan keduanya merupakan satu aktivitas: merealisasikan sesuatu yang abstrak dalam pikiran anda. Maka dari itu pikiran anda menentukan apa yang akan anda tulis. Semakin banyak yang anda pikirkan, semakin banyak yang bisa anda tulis. Semakin banyak pengetahuan yang anda miliki, semakin kaya tulisan anda.
Untuk memperluas pengetahuan, anda bisa membaca banyak buku, menonton film dokumenter, atau mengobrol dan mendengarkan banyak orang dari berbeda latar belakang. Bukalah pikiran dan hati anda tanpa rasa takut dan lihatlah dunia seperti genre tulisan yang ingin anda tulis.

Seperti musik, tulisan juga merupakan representasi dari suasana hati (dan pikiran, tentunya).
Maka dari itulah kadang-kadang emosi bisa membuat kita lancar menulis. Namun pada kasus-kasus tertentu, seringkali justru emosi negatif membuat kita jadi kesulitan menulis. Hadapilah emosi negatif dengan baik, sehingga energi negatif tersebut tidak berubah menjadi momok yang hendak menelan anda sendiri dan mematikan semangat anda.

Beberapa hal lain yang bisa menimbulkan writer's block adalah rasa takut.
Pernahkah anda merasa takut apa reaksi orang lain terhadap tulisan anda? Saya tidak akan menyarankan anda untuk mengabaikan semua komentar buruk terhadap tulisan anda, maupun untuk menerima semua komentar, kritik dan saran. Tenangkan pikiran dan hati saat membaca komentar pedas atau yang tidak anda sangka dan cobalah melihat dengan kepala dingin tanpa menjadikannya urusan personal. Jangan tersinggung bila si pengkritik menyebut anda bersikap defensif, karena kritikus pun juga bisa bersikap defensif saat kritik mereka dikritik balik. Bila ini terjadi, bersikaplah dewasa dan hindari konflik yang tidak diperlukan. Bila anda tidak siap untuk membacanya baik-baik, abaikan dulu baru suatu saat setelah anda bisa menerima dengan kepala dingin, baca kembali komentar tersebut dan uji benar atau tidaknya dengan adil. Dengan demikian anda bisa lebih dewasa dalam memperlakukan kritik tidak menyenangkan. Ingatlah bahwa konflik akan menjadikan anda merasa takut. Dan tidak ada pembunuh inspirasi yang lebih hebat daripada rasa takut.

Bila writer's block tidak kunjung hilang, cobalah untuk membaca buku novel lain atau bermain-main di bidang lain seperti game atau piknik. Ingatlah selalu untuk menjaga energi anda tetap positif sebelum menulis, sekalipun sedang menulis sesuatu yang kelam.

No comments:

Post a Comment