Thursday, September 18, 2014

[Prompt #62] Hari yang Telah Berlalu


Pedang samurai di tanganku sudah terhunus. Kuhadapi wanita berambut ikal di hadapanku, wajahnya pucat dengan maskara luntur di wajah. Saat ia menyeringai, aku jadi teringat pada pasien sakit jiwa. Mungkin jiwanya memang sedang sakit.
“Andai kau bisa melihat seperti apa wajahmu sekarang, Stella ...”
“Lucu sekali, Adelaine. Aku melakukan ini semua dalam keadaan sadar, bukankah sudah sering kukatakan padamu bahwa hidup itu sia-sia? Pada akhirnya kita semua akan mati juga, kenapa tidak sekarang saja?”
“Tapi jangan bawa-bawa mereka yang lebih bisa menghargai hidup! Kenapa kau bunuh Krista?! Edward hanya seorang lelaki, masih banyak yang lebih baik darinya!”
“Sudah jangan kebanyakan omong. Kau bersamaku atau melawanku?”
“Tidak mungkin aku mendukung impian maniakmu itu!”

“Jadi beginilah akhirnya.” Stella menghunus samurainya dan maju menyerangku. Mungkin dia akan membunuhku, tapi bukan tanpa perlawanan. Stella, andai kau tahu betapa rindu aku pada hari-hari itu; dimana kita duduk bertiga bersama Krista, membicarakan hal-hal yang manis.

10 comments:

  1. kenapa mereka harus berkelahi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. karena Stella cemburu buta, jadi gila pingin bunuh semua orang dan dia sudah membunuh Krista, sekarang dia pingin membunuh Adelaine. Perkelahian itu terjadi karena Adelaine ga mau mati tanpa perlawanan.

      Delete
  2. cerita ini jauh dari yang kubayangkan (bila melihat gambar yang jadi tema prompt). aku nggak punya gambaran kenapa mereka bisa bertarung dengan pedang samurai. sebenarnya mereka ini anggota geng Jepang?

    karena rasanya penggunaan 'pedang samurai' ini tidak bisa 'sembarangan' dalam arti dua perempuan berkelahi lalu 'tiba-tiba' sudah memegang pedang tajam. kecuali, mereka anggota geng, pembunuh bayaran, atau semacamnya.

    lalu perihal setting tempat. tidak ada secuil petunjuk apa pun di mana perkelahian ini terjadi. di rumah Stella? di tempat umum? tidak ada yang melihat kah?
    absennya tokoh ke tiga (Krista) rasanya disayangkan. dia hanya jadi objek penderita (yang memang benar-benar menderita). perannya di situ sama sekali tak penting.

    dan alasan perkelahian Stella dan Adeline juga rasanya berlebihan. apalagi jika dikaitkan dengan ucapan Stella bahwa semua juga akan mati, kenapa tidak sekarang saja. seandainya 'kecemburuan buta' yang Stella rasakan dijelaskan melalui ucapan Stella, cerita ini pasti jadi lebih jelas.

    Oh ya, saya kesulitan membaca tulisan berwarna putih ini karena sebagian latar -sebelah kiri- juga berwarna putih. mungkin pembaca lain merasakan juga hal yang sama.

    Salam.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. woow komentar penuh. thank you :D
      sayangnya flash fiction ini hanya boleh menyampaikan sepanjang 150 kata. kalau boleh sebebasnya, gue bisa menyakinkan anda kenapa semua itu harus terjadi. tapi semua itu tergantung anda sendiri juga pada akhirnya.

      bagi saya ga ada perkelahian yang berlebihan. kalau dilihat2, banyak juga kasus2 remeh yang masuk pengadilan. misalnya orang menggugat orang lain gara2 dikeluarin dari kost, atau orang dibunuh gara2 uang 2000, atau mobil dirusak gara2 lahan parkir direbut ... ya toh? open mind aja :D

      saya sendiri gak kesulitan baca tulisan ini karena latarnya ada yang hitam. saya bisa menggeser2 ke bagian berlatar gelap sehingga bisa terbaca jelas. mungkin berhubungan dengan karakter saya yang fleksibel.

      trims sudah mampir

      Delete
  3. Keistimewaan sebuah flashfiction adalah dalam ruang terbatas kita HARUS bisa berbicara banyak. Member MFF lain sudah move-on dari alasan "terbatasi oleh kata, sehingga saya tak bisa berbicara banyak". Semoga kamu juga segera move on.

    Aku sendiri juga mempertanyakan penggunaan samurai. Mengapa harus samurai? Seperti juga aku selalu mempertanyakan penggunaan senjata pistol untuk setting cerita di Indonesia, karena di Indonesia nggak sembarangan pistol bisa beredar. Kalo mau pake senjata api, mungkin bisa pake senapan angin saja :P ... kecuali dijelaskan dalam cerita, bahwa settingnya di luar negeri. Begitu juga dalam cerita ini. Dari mana tau-tau ada samurai? Kalo kamu sebutkan ini di Jepang, oke. Masuk di logika.

    Ada kalanya memang pembaca dengan rela 'dikibuli' oleh penulis. Asal kibulannya masuk ke logika pembaca. Dalam ceritamu, aku ga bisa menemukan unsur 'why'. Who, what, terjawab. How juga. Why, when, where, belum.

    Keep writing.

    ReplyDelete
    Replies
    1. soal 5W1H, biar saya bantu jawab.

      Who?
      Adeline, Stella, Krysta

      What?
      Stella went crazy and kill Krysta, and wish to kill anyone, this girl is angry psychopath! and She want to kill Adeline.

      Why?
      because Edward didn't repay her love (which some of you reffers to exaggerated. yes, correct. there is exaggerations among us).
      and because she thinks that meaning of life is nothing (she must be a big fan of Sartre).

      When?
      now.

      Where?
      some place where police can't reach (because after all that mess, no police in sight)

      How?
      unleash your imagination, she has samurai and mightier than Adeline.

      nah. terjawab kan 5W1H nya?
      hehehe .... saya maklum, mungkin karena saya anak baru jadi harus digebrak dikit. itulah gunanya pelonco, kan? :p

      Delete
  4. hi, thx for stopping by and leave comment.

    pertama, gue udah move on dari "terbatasi oleh kata, sehingga tidak bisa berbicara banyak". yang belum move on adalah pembacanya.

    kedua, kenapa samurai?
    jawabannya, why not?
    kalau cerita ini gak masuk akal karena nama2nya bule tapi pake samurai, mungkin anda boleh mengajukan kritik gebrakan untuk cerita Kill Bill yang tokohnya bule tapi pake samurai.
    nah, lihat, anda kembali meminta penjelasan. ini adalah bukti bahwa si pembaca belum move on dari "terbatasi oleh kata, sehingga tidak bisa membaca banyak"
    ayolah, open mind dikit. saya punya banyak teman pembaca juga dari komunitas lain dan mereka cukup fleksibel, mencoba memahami apa maunya penulis, bukan mencoba untuk menerapkan logika sendiri ke logika para penulis :p

    yup. betul sekali.
    saya memanfaatkan event ini untuk latihan menulis saja.
    gak masalah mau dibilang bagus atau nggak, toh saya juga baca cerita yang lain walau gak ninggalin komentar.

    of course, nothing stops me from writing. :)

    ReplyDelete
  5. Hay salam kenal...
    Aku rada susah baca postingan ini karena warna hurufnya mirip dengan latar.. yah suka2 pemilik blog sihh mau pake latar apa gitu tapikan kita bikin blogbbuat dibaca orang yah kalau bisa bikin yang baca nyaman ada baiknya kan...

    Yang pertama kelebihan ff ini. Pemilihan katanya bagus menurutku. Eydnya juga oke... lumaya kerasa ketegangan antara dua tokoh..
    Namun...
    Yang kedua prompt ini tiga perempuan sedang berbicara... manakah tiga perempuan yang sedang berbicara?

    Yang ketiga aku membaca ini lebih ke sebuah adegan perkelahian dua orang perempuan dengan alasan yang absurd... Tak dijelaskan secara rinci... Aku makin bingung lagi ini ada samurai. Perempuan-perempuan ini jepang kah? Kok namanya ga jepang sama sekali?

    Yang keempat kalau banyak orang mempertanyakan jalan cerita kamu dan kamu harus menjelaskan panjang lebar, itu berarti kamu nggak berhasil membuat cerita ini.

    Yang kelima twist... oke ini harus ada dalam sebuah ff. Twist atau puntiran atau plot yang tak terduga. Twistnya ga ada sama sekali di sini.

    Yang keenam di MFF kita sama-sama belajar untuk menjadi penulis fF yang mumpuni jadi itulah mengapa kita sering saling memberikan masukan.. namun kalau masukan dianggap tidak perlu nggak masalah sih. Toh semua orang punya nilai sendiri atas karyanya.

    Itu aja komentar saya... saya juga baru belajar bikin FF sih jadi kita sama2 belajar :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih sudah mampir dan meninggalkan pesan.

      langsung saja ya ...
      anda bilang "tiga perempuan sedang berbicara, mana tiga perempuan yg sedang bicara?"
      dan saya bilang, foto menunjukkan tentang tiga orang perempuan sedang duduk bersama, bukan sekadar berbicara, dan duduk bersama belum tentu bicara bersama, bukan? dan berhubung fotonya greyscale, maka saya menganggap itu adalah masa lalu, yang sudah saya terapkan dalam FF, masa lalu dimana mereka masih akur.
      so, apa yang saya tulis masih masuk akal dong?

      kenapa samurai?
      kenapa nggak?
      kenapa bule ga bisa pake samurai? kenapa ga boleh pake samurai?
      apakah karena kita orang indonesia lantas kita ga bisa pake heli apache?
      kenapa laga?
      kenapa nggak bisa laga? bisa aja kan?

      yang keempat, memang benar apa yang anda katakan di sini, secara teori. tapi itu hanya berlaku kalau alasan yang saya terapkan tidak bisa saya pertanggung jawabkan. kenyataannya, bisa saya pertanggung jawabkan semua kan? nah itu berarti kesimpulannya imajinasi yang baca aja yang gak nyampe. hehehe ... saya sih tetap merasa cerita ini cukup berhasil kok.

      yang kelima, soal twist ... saya percaya cerita yang baik belum tentu punya twist. karena apa? karena cerita bukan soal twist. cerita adalah soal konflik, bukan soal twist. bila anda memaksakan sebuah cerita harus ada twist, anda akan terkerangkeng.

      yang keenam, saya terbuka terhadap masukan dan kritik atau saran, asal semuanya masuk akal dan tidak diada2kan.

      yep, jadilah pelajar yang baik.

      Delete